Oleh Eka Tizar
Di Sumatera Barat, industri pertelevisian dan radio semakin marak, seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Namun keberadaan industri penyiaran ini, harus diimbangi dengan konsep yang matang disertai prinsip berorientasi publik guna menunjang pembangunan dan sebuah lembaga penyiaran yang baik, harus memiliki standarisasi dan prosentase penyiaran yang berimbang.
Menjamurnya industri penyiaran ini, setidaknya harus disikapi oleh sebuah stasiun penyiaran publik, termasuk TVRI dan RRI yang didanai oleh Negara dalam APBN. Syafri Bone Zulkarnain menilai, lembaga penyiaran publik TVRI Sumatera Barat dinilai telah merumuskan porsi siaran antara kebutuhan pendididkan, pembangunan moral, nilai budaya dan hiburan dengan berimbang.
Disisi lain, ketua komisi satu DPR.RI, Theo.L.Sambuaga dalam kunjungan kerja di TVRI Sumatera Barat menginginkan lembaga penyiaran di daerah ini lebih kreatif dalam mengembangkan variasi siaran.
Komisi yang membidangi masalah penyiaran, dalam kunjungan kerja ke LPP TVRI Sumatera Barat memberi masukan keseluruh lembaga penyiaran agar lebih fokus untuk pengembangan isi dan ragam siaran.
Pertemuan yang berlangsung 2,5 jam ini, diawali sambutan oleh Kepsta TVRI Sumbar, Micco Kasah, dan penjelasan maksud serta tujuan kunjungan oleh Ketua Komisi satu Theo .L.Sambuaga serta pemaparan oleh Korwil RRI Sumbar – Riau, Drs.Muliardi,MM, Kepala Biro Perum LKBN Antara Sumbar Herman Nasir, ketua KPID Sumbar Ferri Zein, kepala Loka Monitoring Padang Rusman dan wakil ketua PRSSNI Sumbar Firdaus.
Usai pemaparan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri pemberian cendra mata oleh Kepsta TVRI dan RRI serta pemberian cendra mata dari komisi satu kepada para pemapar yang hadir.